Wednesday, November 6, 2013

SAKRAMEN PERMINYAKAN: APA MAKNANYA?

Romo, apakah sakramen Perminyakan itu mempunyai kuasa untuk menyembuhkan? Kalau memang mempunyai kuasa penyembuhan, mengapa sakramen Perminyakan jarang diberikan kepada orang sakit?

Nobertus Daryanto, Blitar

Pertama, Konsili Vatikan II memberi nama baru untuk sakramen Perminyakan, yaitu sakramen Pengurapan Orang Sakit (SPOS). SPOS menghadirkan Yesus yang berdoa memohonkan kesembuhan untuk mereka yang sakit dan lemah. Kehadiran Yesus ini diungkapkan dalam bentuk simbol, yaitu pengurapan dengan minyak dan doa yang dikatakan pada saat mengurapi. Yesus datang melalui SPOS sebagai tabib, sebagai sahabat yang mengampuni dan menerima kembali sahabat-Nya.

Kedua, kita harus percaya bahwa sakramen adalah tanda yang menghasilkan rahmat (signum efficax gratiae) yang menyembuhkan. Penyembuhan pertama yang diberikan Tuhan adalah penyembuhan rohani, yaitu pengampunan atas dosa-dosa, dan jika Allah berkenan, juga penyembuhan jasmani. Seringkali SPOS menjadi sarana Tuhan menyembuhkan secara fisik, baik itu penyakit yang kronis maupun yang akut. Penyembuhan terjadi juga pada tataran jiwa dan roh, karena SPOS memang adalah doa permohonan untuk kesehatan badan, jiwa dan roh. Penyembuhan ini merupakan tanda kemenangan Kerajaan Allah atas setiap kejahatan, dan menjadi simbol pemulihan kesehatan dari seluruh pribadi manusia, jiwa dan badan. (bdk. HIDUP, No 23, 8 Juni 2008).

Ketiga, dalam surat Rasul Yakobus dikatakan bahwa ”doa yang lahir dari iman itu akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia.” (Yak 5:14-15). Kata-kata ”akan menyelamatkan” dan ”akan membangunkan” tidak mengesankan suatu tindakan yang secara khusus atau terutama bertujuan untuk penyembuhan fisik, tetapi dalam arti tertentu mencakup penyembuhan fisik juga. Kata ”menyelamatkan” mempunyai nuansa rohani sedangkan kata ”membangunkan” berarti menghidupkan atau juga mengangkat orang yang berbaring karena sakit dengan menyembuhkan orang tersebut dengan cara yang menakjubkan (bdk. Mat 9:5; Mrk 1:31; 9:27; Kis 3:7).

Keempat, sakramen ini jarang diberikan, mungkin karena kurangnya pengertian akan perkembangan aktual ajaran Gereja tentang SPOS ini. Dibutuhkan sosialisasi tentang sakramen ini, terutama di antara para gembala umat agar sakramen ini benar-benar bisa menjadi sumber kekuatan bagi umat yang membutuhkan. SPOS perlu lebih didekatkan ke kehidupan umat sehari-hari yang tidak pernah luput dari kelemahan dan sakit.

Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM - HidupKatolik.com
--Deo Gratias--

No comments:

Post a Comment