Saturday, September 22, 2012

Kejujuran


  • SERIAL KATEKESE: MAKNA TERDALAM DARI DOA BAPA KAMI, DOA YANG SEMPURNA..

    Bagian 2: YANG ADA DI SURGA DIMULIAKANLAH NAMAMU, DATANGLAH KERAJAAN-MU, JADILAH KEHENDAKMU DI ATAS BUMI SEPERTI DI DALAM SURGA

    Yang ada di surga: Ya, kita mempunyai seorang Bapa di surga, yang mengasihi kita sedemikian rupa, sehingga tak menyayangkan Anak-Nya sendiri untuk wafat bagi kita, supaya dosa-dosa kita diampuni dan kita dapat mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Nya.[4]

    Dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu: Ini merupakan kerinduan kita agar semakin banyak orang dapat mengenal Allah yang mulia dan kudus.[5] Dan ini juga seharusnya disertai dengan keinginan kita untuk dipakai Allah sebagai alat-Nya untuk memuliakan nama-Nya. “Dimuliakanlah nama-Mu, ya Tuhan, dalam keluargaku, pekerjaanku, perkataanku, segala sikapku….; Jadilah Engkau Raja dalam rumahku, pekerjaanku, studiku, dalam pikiran dan perbuatanku.” Ini mengingatkan kita agar kita jangan mencari dan mengejar kemuliaan diri sendiri dalam segala sesuatu, karena segala sesuatu yang ada pada diri kita sesungguhnya adalah milik Tuhan dan harus kita gunakan untuk kemuliaan nama Tuhan. Dan agar dalam setiap keputusan dan tindakan yang kita ambil, kita dapat menomorsatukan Tuhan, kiranya, keputusan/ tindakan apa yang terbaik yang bisa kulakukan untuk lebih memuliakan Tuhan?

    Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga: Ketaatan dan penyerahan diri pada kehendak orang lain mensyaratkan kerendahan hati, demikian pula penyerahan diri yang total kepada Tuhan. Sering manusia berkeras dalam memohon sesuatu kepada Allah, namun di sini kita melihat, Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kepada kita untuk berserah kepada Allah Bapa. Sebab Bapa yang Maha Pengasih mengetahui apa yang kita butuhkan dan apa yang terbaik bagi kita, bukan saja untuk hidup kita di dunia, tetapi untuk hidup kita yang ilahi di surga kelak. Ungkapan penyerahan diri yang total ini mengingatkan kita akan doa Yesus di Taman Getsemani, “… tetapi bukanlah kehendak-Ku melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Luk 22:42). Karena ketaatan Yesus pada kehendak Bapa inilah, maka Ia menggenapi rencana keselamatan Allah Bapa, dengan wafat-Nya di salib dan kebangkitan-Nya. Semoga kitapun bisa taat dan menyerahkan diri kita secara total kepada Allah, sehingga kita dapat mengambil bagian dalam rencana keselamatan Allah bagi umat manusia.

    Sumber: Situs Katolisitas
    --Deo Gratias--
  • GERAKAN LIMA RIBU untuk Gereja Katolik yang kurang layak di Pelosok Indonesia

    GERAKAN LIMA RIBU adalah sebuah gerakan yang dipelopori oleh Facebook Page Gereja Katolik & Catholic Church untuk membantu gereja-gereja Katolik di pelosok Indonesia. Memberi 5 RIBU/10 RIBU PER BULAN tidak akan memberatkan dan membantu banyak orang untuk mau berbagi, karena tidak jarang jumlah seringkali membuat orang enggan untuk berbagi.

    Target ke-3 adalah Gereja St. Damian, Lukumihi, Paroki St. Andreas, Ngallu, Keuskupan Weetebula. Gereja terpencil ini cukup sulit ditempuh dari pusat paroki, setengah ditempuh dengan sepeda motor dan setengah lagi dengan jalan kaki. Stasi Lukumihi memiliki umat sekitar 200 jiwa dan banyak simpatisan Katolik dari Agama Marapu (agama lokal). Setelah puluhan tahun berdiri, beginilah keadaan gereja tersebut, menanti perhatian kita untuk diperbaiki.. Mari kita bantu dengan 5 ribu kita..
    ...See More

RENUNGAN MALAM

Silahkan share ke teman2 terkasih:

Di Tiongkok pernah ada seorang guru yg sangat dihormati krn tegas & jujur.


Suatu hari, 2 murid menghadapn sang guru. Mereka bertengkar hebat & nyaris beradu fisik.

Keduanya berdebat ttg hitungan 3x7.

Murid pandai mengatakan 21,
Murid bodoh bersikukuh mengatakan 27.

Murid bodoh menantang murid pandai utk meminta GURU sbg Jurinya utk mengetahui siapa yg benar di antara mereka, sambil si bodoh mengatakan: "Jika sy yg benar 3 x 7 = 27 maka km hrs mau di cambuk 10 kali oleh GURU, tapi jika kamu yg benar ( 3x7=21 ) maka sy bersedia utk memenggal kepala sy sendiri ha ha ha ....." demikian si bodoh menantang dgn sangat yakin akan pendapatnya

"Katakan GURU mana yg benar?"
tanya murid bodoh

Ternyata GURU memvonis cambuk 10x bagi murid yg pandai (orang yg menjwb 21).

Si murid pandai protes keras!!

GURU menjawab:
"Hukuman ini bkn utk hasil hitunganmu,tp utk KETIDAK ARIFANmu yg mau2nya berdebat dgn org bodoh yg tdk tau kalo 3x7 adalah 21"

Guru melanjutkan: "Lebih baik melihatmu dicambuk & menjadi ARIF drpd GURU hrs melihat 1 nyawa terbuang sia2 dlm kebodohannya!"

Pesan yang kita bangun,

Jika Kita sibuk memperdebatkan sesuatu yg tidak berguna
berarti Kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah dari pada org yg memulai perdebatan. Sebab dgn sadar Kita membuang waktu & energi utk hal yg tdk perlu.

Bukankah Kita sering mengalaminya?

Bisa terjadi dgn Pasangan Hidup, rekan Kerja, Tetangga/Kolega, dll

Berdebat atau bertengkar utk hal yg tdk ada ujung dan hasil kesimpulannya , hanya akan menguras energi kita.

Ada saatnya lebih baik Kita diam utk menghindari perdebatan atau pertengkaran yg sia2 yang bahkan bisa menyebabkan perpecahan dan perselisihan.

DIAM bukan berarti KALAH, bukan!!?

DIAM mengajarkan kebodohan untuk mencari kebenaran yang sesungguhnya. Dan kebodohan yang terus menerus terjadi karena tidak pernah mencari kebenaran sesungguhnya mencarikan jalan jalan cepat menuju kehancuran hidup.

Jadilah pintar karena merasa bodoh dan selalu ingin terus belajar menjadi baik dan benar dan janganlah bodoh karena belajar dari hal hal bodoh yang tak memberimu pelajaran yang benar.

Selamat Malam, Berkah Dalem