Thursday, November 1, 2012

Tulisan Tangan dari Sebuah Hati untuk Hati:

"APAKAH ANDA MENIKMATI BUAH TANGANKU?"

Kata orang; "Hidup adalah sebuah perjalanan." Dan perjalanan berarti setiap orang berangkat dari sebuah titik awal/mulai dan akan berakhir pada sebuah tempat tujuan. 

Hidup memang terberi oleh Sang Khalik kepada setiap orang untuk memulai perjalanannya. Ia memberi otak untuk berpikir, hati untuk merenung/merasa, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan betapa pentingnya kaki untuk menginjakkan bumi untuk memulai tapak-tapak menuju titik akhir itu.

Meskipun demikian, tidak semua mata dapat melihat apa yang bisa terlihat; tidak semua telinga mampu mendengar bunyi suara; dan terlebih lagi tidak semua hati mampu memaknai apa yang terlihat dan terdengar dan yang dapat dirasakan. Bisa saja terjadi bahwa banyak orang hanya fokus pada titik akhir sehingga mereka berjalan begitu cepat untuk menggapainya, sehingga tidak lagi menikmati keindahan di sepanjang jalan itu, bahkan lebih mengerikan lagi jika setiap orang tahu titik akhir perjalanannya tapi tidak menikmatinya.

Saat ini kudatangi engkau sebagai sahabatku dan membisikkan padamu bahwa apa pun jalan yang Anda tempuh, dengan cara apa pun Anda menjalaninya, tapi satu yang pasti, yang akan keluar dari Mulut Sang Pencipta adalah "apakah Anda menikmati bumi ciptaan-Ku sesuai dengan kehendak-Ku?"

Ingat....ketika hidup masih terberi untukmu, maka itu berarti Tuhan masih memberimu kesempatan untuk mempersiapkan jawaban akhir bagi-Nya. Tidak ada seorang pun yang akan membantumu memberi jawaban kepada-Nya, selain dirimu sendiri.


Goresan hati seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Tulisan Tangan dari Sebuah Hati untuk Hati:

"APAKAH ANDA MENIKMATI BUAH TANGANKU?"

Kata orang; "Hidup adalah sebuah perjalanan." Dan perjalanan berarti setiap orang berangkat dari sebuah titik awal/mulai dan akan berakhir pada sebuah tempat tujuan. 

Hidup memang terberi oleh Sang Khalik kepada setiap orang untuk memulai perjalanannya. Ia memberi otak untuk berpikir, hati untuk merenung/merasa, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan betapa pentingnya kaki untuk menginjakkan bumi untuk memulai tapak-tapak menuju titik akhir itu.

Meskipun demikian, tidak semua mata dapat melihat apa yang bisa terlihat; tidak semua telinga mampu mendengar bunyi suara; dan terlebih lagi tidak semua hati mampu memaknai apa yang terlihat dan terdengar dan yang dapat dirasakan. Bisa saja terjadi bahwa banyak orang hanya fokus pada titik akhir sehingga mereka berjalan begitu cepat untuk menggapainya, sehingga tidak lagi menikmati keindahan di sepanjang jalan itu, bahkan lebih mengerikan lagi jika setiap orang tahu titik akhir perjalanannya tapi tidak menikmatinya.

Saat ini kudatangi engkau sebagai sahabatku dan membisikkan padamu bahwa apa pun jalan yang Anda tempuh, dengan cara apa pun Anda menjalaninya, tapi satu yang pasti, yang akan keluar dari Mulut Sang Pencipta adalah "apakah Anda menikmati bumi ciptaan-Ku sesuai dengan kehendak-Ku?"

Ingat....ketika hidup masih terberi untukmu, maka itu berarti Tuhan masih memberimu kesempatan untuk mempersiapkan jawaban akhir bagi-Nya. Tidak ada seorang pun yang akan membantumu memberi jawaban kepada-Nya, selain dirimu sendiri.


Goresan hati seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Like ·  ·