BERSAMA DALAM KASIH KITA PASTI BISA MEMBANTUNYA
Hanya anak-anak Allah yang mencintai dan mengasihi sesamanya. Lewat perbuatan yang nyata menolong sesama.
Yohanes 13:34-35 Supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.Dengan demikian
semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku yaitu jikalau
kamu saling mengasihi. "
--------------------------------------------------------------------
Setiap pagi dan malam kami berdoa dengan sederhana "Tuhan jika bisa
kami tukarlah kesehatanku dengan anak kami, agar kami bisa melihatnya
sembuh dan bermain dengan anak sebayanya" itulah sekelumit doa sederhana
untuk anak mereka Rama. Begitu sekelumit doa Suronoto dan Nurul.
Sungguh keluarga yang sederhana namun begitu mencintai anak-anaknya.
Hanya tetesan air mata kecil yg terusap di mata tatkala beliau malu
mengutarakan maksud dan harapannya, " Apa yg harus kami perbuat lagi
melihat anak kami mengalami hal seperti ini karena itu kami berharap
lewat bantuan komunitas bunda suci yang di sarankan oleh Bapak Pastur ,
anak kami dapat tertolong baik dengan berobat ke dokter ataupun ke
alternatif. Seharusnya kami sebagai orang tua bisa melihatnya bermain
seperti teman sebayanya" . . Begitulah Irham Rama Firnanda (10) anak
pertama pasangan Suronotoyo (35) dan Nurul Hidayati warga Lingkungan
Jatisari RT 01 RW 05, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur,
Kabupaten Semarang sejak lahir diketahui tidak bisa beraktivitas seperti
teman sebayanya karena mengalami osteoporosis atau menderita penyakit
tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah.
"Saya tetap akan berjuang untuk kesembuhan anak kami. Karena biaya
perawatan medis mahal, kami akhirnya menempuh jalan pengobatan
alternatif," ujar Nurul
Lebih lanjut diungkapkan, selama dalam
kandungan dirinya tidak merasa ada yang aneh pada pertumbuhan Rama.
Rama lahir prematur pada usia kehamilan 6,5 bulan, tepatnya 3 Oktober
2002 lalu dengan berat badan 1,5 kilogram. Kecurigaan Nurul mulai terasa
saat Rama tidak bisa tengkurap pada usia satu tahun.
"Dokter
saat itu memberi tahu bila Rama mengalami osteoporosis. Tiap kali
periksa ke rumah sakit setidaknya butuh biayanya Rp 400 ribu, padahal
dalam satu minggu bisa sampai dua kali periksa. Kami pun hanya sanggup
bertahan 1,5 tahun menjalani pemeriksaan, maklum penghasilan saya
berjualan makanan kecil di pabrik dan suami sebagai sopir angkot tidak
mencukupi untuk membayar biaya rumah sakit," ungkapnya.
Menurut
tabib pengobatan alternatif yang merawatnya selama ini, Rama mengalami
penyakit syaraf tepatnya ada syaraf belakang yang terjepit. Setelah
menjalani terapi, Rama kini bisa menggerakkan tangan dan kaki. Pihaknya
berharap ada dermawan yang membantu kesembuhan buah hatinya.
"Jamkesmas kami sedang mengurusnya karena butuh proses yg lama, sehingga
memilih untuk menjalani terapi pengobatan alternatif. Paling tidak
sekarang dia bisa menggerakkan kaki dan tangannya," ujarnya.
Cara paling mudah membagi berkat anda adalah membantu pengobatan Rama
dengan mengumpulkan dana 30 juta , sehingga dalam beberapa bulan kedepan
Rama dapat segera melakukan pengobatan dengan baik. Anda dapat
berdonasi melalui rek BCA 0130627595 / Mandiri 135-00-0689975-9 / BRI
378701000 771509 semua an alexander bayu cab salatiga , untuk memudahkan
pencatatan bantuan mohon smskan dengan format : nama pengirim/bank
pengirim/ jumlah donasi/Berbagi rama /tgl - transaksi, sms ke
085712082722 / (berita selalu di cantumkan untuk mengetahui donasi yang
kita bantu) Saat yang tepat untuk berbagi, karena Rama sangat
membutuhkan bantuan uluran tangan saudara. Silahkan share jika saudara
peduli dengan orang - orang lemah sepeti mereka. Doakan dan share berita
ini. Tuhan memberkati.