Monday, November 12, 2012









Masih ada yang lebih susah daripada kita...
BERSAMA DALAM KASIH KITA PASTI BISA MEMBANTUNYA

Hanya anak-anak Allah yang mencintai dan mengasihi sesamanya. Lewat perbuatan yang nyata menolong sesama.

Yohanes 13:34-35 Supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku yaitu jikalau kamu saling mengasihi. "

--------------------------------------------------------------------

Setiap pagi dan malam kami berdoa dengan sederhana "Tuhan jika bisa kami tukarlah kesehatanku dengan anak kami, agar kami bisa melihatnya sembuh dan bermain dengan anak sebayanya" itulah sekelumit doa sederhana untuk anak mereka Rama. Begitu sekelumit doa Suronoto dan Nurul.

Sungguh keluarga yang sederhana namun begitu mencintai anak-anaknya. Hanya tetesan air mata kecil yg terusap di mata tatkala beliau malu mengutarakan maksud dan harapannya, " Apa yg harus kami perbuat lagi melihat anak kami mengalami hal seperti ini karena itu kami berharap lewat bantuan komunitas bunda suci yang di sarankan oleh Bapak Pastur , anak kami dapat tertolong baik dengan berobat ke dokter ataupun ke alternatif. Seharusnya kami sebagai orang tua bisa melihatnya bermain seperti teman sebayanya" . . Begitulah Irham Rama Firnanda (10) anak pertama pasangan Suronotoyo (35) dan Nurul Hidayati warga Lingkungan Jatisari RT 01 RW 05, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang sejak lahir diketahui tidak bisa beraktivitas seperti teman sebayanya karena mengalami osteoporosis atau menderita penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah.

"Saya tetap akan berjuang untuk kesembuhan anak kami. Karena biaya perawatan medis mahal, kami akhirnya menempuh jalan pengobatan alternatif," ujar Nurul

Lebih lanjut diungkapkan, selama dalam kandungan dirinya tidak merasa ada yang aneh pada pertumbuhan Rama. Rama lahir prematur pada usia kehamilan 6,5 bulan, tepatnya 3 Oktober 2002 lalu dengan berat badan 1,5 kilogram. Kecurigaan Nurul mulai terasa saat Rama tidak bisa tengkurap pada usia satu tahun.

"Dokter saat itu memberi tahu bila Rama mengalami osteoporosis. Tiap kali periksa ke rumah sakit setidaknya butuh biayanya Rp 400 ribu, padahal dalam satu minggu bisa sampai dua kali periksa. Kami pun hanya sanggup bertahan 1,5 tahun menjalani pemeriksaan, maklum penghasilan saya berjualan makanan kecil di pabrik dan suami sebagai sopir angkot tidak mencukupi untuk membayar biaya rumah sakit," ungkapnya.

Menurut tabib pengobatan alternatif yang merawatnya selama ini, Rama mengalami penyakit syaraf tepatnya ada syaraf belakang yang terjepit. Setelah menjalani terapi, Rama kini bisa menggerakkan tangan dan kaki. Pihaknya berharap ada dermawan yang membantu kesembuhan buah hatinya.

"Jamkesmas kami sedang mengurusnya karena butuh proses yg lama, sehingga memilih untuk menjalani terapi pengobatan alternatif. Paling tidak sekarang dia bisa menggerakkan kaki dan tangannya," ujarnya.

Cara paling mudah membagi berkat anda adalah membantu pengobatan Rama dengan mengumpulkan dana 30 juta , sehingga dalam beberapa bulan kedepan Rama dapat segera melakukan pengobatan dengan baik. Anda dapat berdonasi melalui rek BCA 0130627595 / Mandiri 135-00-0689975-9 / BRI 378701000 771509 semua an alexander bayu cab salatiga , untuk memudahkan pencatatan bantuan mohon smskan dengan format : nama pengirim/bank pengirim/ jumlah donasi/Berbagi rama /tgl - transaksi, sms ke 085712082722 / (berita selalu di cantumkan untuk mengetahui donasi yang kita bantu) Saat yang tepat untuk berbagi, karena Rama sangat membutuhkan bantuan uluran tangan saudara. Silahkan share jika saudara peduli dengan orang - orang lemah sepeti mereka. Doakan dan share berita ini. Tuhan memberkati.
Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertaMu, terpujilah Engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhMu Yesus, Santa Maria Bonda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan sewaktu kami mati, Amen.