Sunday, January 13, 2013

Bacaan Katekismus Gereja Katolik dalam Setahun

729 Baru setelah saat kemuliaan-Nya tiba, Yesus menjanjikan kedatangan Roh Kudus, karena dalam kematian dan kebangkitan-Nya akan terpenuhilah janji yang diberikan kepada para bapa Bdk. Yoh 14:16-17.26; 15:26; 16:7-15; 17:26.: Roh kebenaran, paraklet [penghibur] yang lain, akan diberikan oleh Bapa karena doa Yesus; Ia akan dikirim oleh Bapa, karena Ia keluar dari Bapa. Roh Kudus akan datang; kita akan mengenal-Nya; Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita. Ia akan mengajar kita dan akan mengingatkan kita akan segala sesuatu yang telah dikatakan Kristus kepada kita, dan memberi kesaksian tentang Dia; Ia akan mengantar kita kepada seluruh kebenaran dan akan memuliakan Kristus. Ia akan membuktikan kepada dunia mengenai dosa, keadilan dan pengadilan.

730 Akhirnya saat Yesus tiba Bdk. Yoh 13:1; 17:1.: Ia menyerahkan roh-Nya ke dalam tangan Bapa Bdk. Luk 23:46. Yoh 19:30. ketika Ia mengalahkan maut dengan kematian-Nya. Setelah Ia "dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa" (Rm 6:4), Ia langsung memberikan Roh, dengan menghembusi murid-murid-Nya Bdk. Yoh 20:22.. Mulai saat itu perutusan Kristus dan Roh Kudus menjadi perutusan Gereja: "Sama seperti Bapa mengutus Aku demikian juga sekarang Aku mengutus kamu" (Yoh 20:21) Bdk. Mat 28:19; Luk 24:47-48; Kis 1:8..

Anda sedang membaca di bagian mana?
https://www.facebook.com/notes/gereja-katolik/daftar-artikel-artikel-katekismus-gereja-katolik/10151191925577440
"JADILAH KEBANGGAAN ORANG TUAMU"

Siapa pun Anda sebagai anak saat ini
tapi sewaktu kecil engkau adalah kesayangan
papa dan mamamu.

Karena itu, betapa berbunga-bunganya Hati Sang Putra ketika mendengar sapaan lembut Sang Bapa kepada-Nya:
"Engkaulah Putra-Ku yang Kukasihi.
Kepada-Mulah Aku berkenan."

Semoga sapaan seperti ini takan pernah sulit terucap
dari mulut dan takan pernah hilang dari hati orang tuamu terhadapmu.

***Duc in Altum***
Renungan Malam: "JADILAH KEBANGGAAN ORANG TUAMU"

Siapa pun Anda sebagai anak saat ini 
tapi sewaktu kecil engkau adalah kesayangan 
papa dan mamamu. 

Karena itu, betapa berbunga-bunganya Hati Sang Putra ketika mendengar sapaan lembut Sang Bapa kepada-Nya: 
"Engkaulah Putra-Ku yang Kukasihi. 
Kepada-Mulah Aku berkenan." 

Semoga sapaan seperti ini takan pernah sulit terucap 
dari mulut dan takan pernah hilang dari hati orang tuamu terhadapmu.

***Duc in Altum***