Wednesday, September 26, 2012

GOSIP

Seorang penduduk desa menyebarkan berita buruk tentang seorang teman, padahal kemudian berita itu tidak benar. Diapun datang menemui seorang guru untuk minta nasehat.

“Agar hatimu bisa tenang,” kata guru itu, “kamu harus mengisi sebuah tas dengan ayam, mendatangi setiap rumah di desa, dan meletakkan sehelai bulu ayam di ambang pintu.”

Si orang desa itu melakukannya dan kembali sambil mengumumkan bahwa dia sudah melakukan tugas itu.
“Belum selesai!” seru sang Guru

“Ambil tasmu dan kumpulkan kembali setiap helai bulu yang tadi kau letakkan di ambang pintu.”

“Tapi, semua bulu itu mungkin sudah hilang tertiup angin.”

“Memang,” jawab sang guru . “Begitu pula yang terjadi dengan gosip. Ucapan dapat dengan mudah dengan menyebar, tapi sekeras apapun usahamu, kamu tak kan pernah bisa menghapus kembali gosip itu.”

Jadi berhati-hatilah jika membicarakan orang lain, karena lidah layaknya sebuat silet, yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang.

Mulailah bijak, dengan tidak bergosip dan berkata-kata sembarangan.

Selamat Pagi, Tuhan memberkati

KISAH PENGEMIS BUTA ( inspiring story )

KISAH PENGEMIS BUTA ( inspiring story )

Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda..


Seorang anak buta duduk bersila
di sebuah tangga pintu masuk
pada sebuah supermarket.

Yup, dia adalah pengemis yang mengharapkan belas kasihan
dari para pengunjung yang berlalu lalang di depannya. Sebuah
kaleng bekas berdiri tegak di depan anak itu dengan hanya beberapa
keping uang receh di dalamnya, sedangkan kedua tangannya memegang sebuah papan yang bertuliskan “Saya buta, kasihanilah saya.”

Ada Seorang pria yang kebetulan lewat di depan anak kecil itu.
Ia merogoh sakunya, mengeluarkan beberapa keping uang receh,
lalu memasukkannya ke dalam kaleng anak itu. Sejenak, pria itu
memandang dan memperhatikan tulisan yang terpampang pada papan.
Seperti sedang memikirkan sesuatu, dahinya mulai bergerak-gerak.

Lalu pria itu meminta papan yang dibawa anak itu, membaliknya,
dan menuliskan beberapa kata di atasnya. Sambil tersenyum, pria itu kemudian mengembalikan papan tersebut, lalu pergi meninggalkannya. Sepeninggal pria itu, uang recehan pengunjung supermarket mulai mengalir lebih deras ke dalam kaleng anak itu. Kurang dari satu jam, kaleng anak itu sudah hampir penuh. Sebuah rejeki yang luar biasa bagi anak itu.

Beberapa waktu kemudian pria itu kembali menemui si anak
lalu menyapanya. Si anak berterima kasih kepada pria itu,
lalu menanyakan apa yang ditulis sang pria di papan miliknya.

Pria itu menjawab, “Saya menulis, ‘Hari yang sangat indah,
tetapi saya tidak bisa melihatnya.’ Saya hanya ingin mengutarakan
betapa beruntungnya orang masih bisa melihat. Saya tidak ingin pengunjung memberikan uangnya hanya sekedar kasihan sama kamu. Saya ingin mereka memberi atas dasar terima kasih karena telah diingatkan untuk selalu bersyukur.”

Pria itu melanjutkan kata-katanya,
“Selain untuk menambah penghasilanmu,
Saya ingin memberi pemahaman
bahwa ketika hidup memberimu
100 alasan untuk menangis,
tunjukkanlah bahwa masih ada
1000 alasan untuk tersenyum.”

Tuhan Yesus memberkati ^_^