Tuesday, January 8, 2013

KARENA BELAS KASIHANNYA MAKA IA MEMBERI KITA MAKAN

Renungan pagi hari Selasa, 8 Januari 2013

Cerita mukijizat yang terdapat dalam Injil hari ini biasanya disoroti pada aspek 'pergandaan roti dan ikan terhadap lima ribu orang". Kebanyakan dari kita akan melihat bahwa dasar dari terjadinya mukjizat itu adalah karena rasa lapar yang dialami oleh orang banyak. Kiranya, memandang kisah itu hanya pada aspek pemberian makan sama dengan mengurangi makna dari kisah. Jika kita membaca lebih cermat kisah "Yesus memberi makan lima ribu orang" (Mk 6:34-44), maka kita akan menemukan penyebab dasar dari mukjizat itu.

Dasar dari terjadinya mukjizat itu bukanlah karena rasa lapar yang dialami oleh kerumunan orang banyak tetapi karena BELAS KASIHAN dari Yesus. Sebagaimana tertulis dalam teks: "Yesus melihat sejumlah orang banyak, maka tergeraklah hatinya oleh BELAS KASIHAN kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Dia mengajarkan banyak hal kepada mereka" (ay 34). Di sini dengan nyata Yesus menaruh belas kasihan BUKAN karena kelaparan yang terjadi di kalangan orang banyak, tetapi karena mereka seperti domba tanpa gembala; tercerai-berai, tanpa pemimpin, tanpa ada yang melindungi dan menjaga, kehilangan tokoh pemersatu, kehilangan semangat karena tidak ada pemimpin spiritual yang tepat. Dan paling fatal adalah tidak ada yang dapat mengenyangkan 'kelaparan' rohani mereka. Inilah sebenarnya inti dan dasar terjadinya pemberian makan.

Karena itulah, Yesus tidak pertama-tama memberi mereka santapan jasmani. Ia lebih dulu mengajarkan kepada mereka banyak hal, Kerajaan Allah. Orang yang hidup pada masa Yesus ini sungguh diberkati. Mereka telah bertemu seorang yang mengenal kelaparan spiritual mereka dan mengenyangkan kelaparan itu. Mereka mendapat siraman rohani sekaligus juga makanan jasmani. Yesus menyadari kedua-duanya perlu untuk hidup manusia. Tetapi yang pertama Dia berikan adalah: SIRAMAN ROHANI.

Sangat masuk akal jika pada pagi hari perasaan kita sejuk dan damai jika kita bisa mendengar SIRAMAN ROHANI dari radio, televisi, internet, atau kotbah misa. Hati kita merasa damai jika kita bisa membaca renungan dan doa pagi atau ikut serta perayaan ekaristi pagi. Kita belum makan apa-apa di pagi hari tetapi rasanya sudah kenyang karena Sabda Tuhan sungguh menguatkan kita. Hidup kita terasa diberkati untuk sepanjang hari. Ada kekuatan baru untuk memulai aktivitas; memasak sarapan, menyapu rumah, mempersiapkan anak untuk sekolah, membereskan perlengkapan untuk ke kantor dan lain sebagainya. Itulah yang mau disampaikan Yesus bagi kita hari ini. Semoga kita tidak membiarkan hati kita kelaparan akan Sabda Allah, kelaparan secara rohani. Carilah dahulu kerajaan Allah maka yang lainnya akan ditambahkannya padamu. Amen. Selamat pagi

Deus Meus et Omnia

No comments:

Post a Comment