Tuesday, January 1, 2013



KATEKESE TAHUN BARU: MENGAPA MARIA DISEBUT BUNDA ALLAH?

Bagaimana mungkin Allah memiliki seorang Ibu? Bagaimana Gereja mengimani hal ini?

Ada tiga alasan mengapa Maria disebut Bunda Allah, yaitu:
1) Maria melahirkan Yesus, yang sungguh Allah,
2) Maria melahirkan Seseorang dan bukan melahirkan kodrat,
3) untuk melindungi kodrat Yesus yang sungguh Allah [walaupun Ia juga sungguh manusia].

Bahwa Maria adalah ibu Yesus adalah suatu fakta yang tidak mungkin disangkal, karena tertulis secara jelas di dalam Kitab Suci. Dalam Perjanjian Lama, kitab Kejadian mengisahkan permusuhan antara ular dengan ‘perempuan itu’ (lih. Kej 3:15), di mana para Bapa Gereja menginterpretasikan bahwa ‘perempuan itu’ adalah Maria. Nubuat ini dilanjutkan oleh nabi Yesaya tentang kelahiran Immanuel dari anak dara/ perawan (‘virgin‘ (Inggris)/ almah (‘Ibrani’) lih. Yes 7:14). Gambaran di dalam Perjanjian Lama kemudian mendapatkan pemenuhannya dalam Perjanjian Baru ketika Malaikat Gabriel mengatakan kepada Maria bahwa anak yang akan dilahirkannya disebut kudus, Anak Allah (lih. Luk 1:35), yang diperkuat oleh kesaksian Elizabeth, yang menyebut Maria sebagai ibu Tuhanku (lih. Luk 1:43). Bahkan berdasarkan Gal 4:4, yang mengatakan bahwa Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan, Martin Luther percaya bahwa Maria memang adalah Bunda Allah.[1]

Kalau seorang ibu melahirkan anak, maka yang dilahirkan adalah seseorang atau pribadi (person), bukan kodrat dari orang tersebut. Seorang ibu tidak melahirkan kemanusiaan namun seorang manusia atau seorang pribadi. Seseorang bisa saja menjadi bupati, direktur perusahaan, prodiakon pada saat yang bersamaan. Namun, ibu yang melahirkan orang tersebut bukanlah ibu dari bupati atau ibu dari direktur perusahaan atau ibu dari prodiakon, namun ibu dari orang tersebut, yaitu keseluruhan dari orang tersebut, yang dapat saja mempunyai beberapa tugas. Dengan pemikiran yang sama, Bunda Maria adalah Bunda Allah, karena dia melahirkan pribadi Yesus, yang memang sungguh Allah – karena Yesus merupakan pribadi ke-dua dari Trinitas.

Ketidakmampuan untuk menangkap bahwa seorang ibu melahirkan seseorang (person) dapat berakibat fatal, seperti yang ditunjukkan oleh ajaran sesat dari Nestorius, seorang Uskup Agung Konstantinopel (428-431). Nestorius menganggap bahwa Bunda Maria hanya melahirkan Yesus yang sungguh manusia, di mana ke-Allahan Yesus masuk ke dalam Yesus manusia. Yesus dianggap bukanlah Allah, namun hanya seorang manusia dengan Allah yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, menurut Nestorius, di dalam Yesus ada Allah namun Yesus bukanlah Allah. Sedangkan iman Kristiani mengajarkan bahwa Yesus adalah sungguh Allah, dan sungguh manusia, sehingga dengan menyebut bahwa Maria adalah Bunda Allah, maka sama saja menyatakan bahwa Maria adalah Bunda Yesus yang sungguh Allah -walaupun Yesus juga adalah sungguh manusia. Dengan demikian, dogma Maria Bunda Allah mendukung dogma Yesus yang sungguh Allah.

Sumber: Situs Katolisitas
--Deo Gratias--

No comments:

Post a Comment