PO BOX 356, 89808 BEAUFORT, SABAH.
SEJARAH DOA SALAM MARIA / AVE MARIA
SEJARAH DOA SALAM MARIA / AVE MARIA
Banyak orang non-Katolik telah diajari sedari kecil untuk meyakini
bahwa salah satu bukti nyata akan ketidakbenaran ajaran Katolik dapat
dilihat dalam penghormatan yang disampaikan kepada Santa Perawan Maria
dalam Gereja Katolik , dan dalam begitu banyaknya doa yang dengan penuh
kepercayaan disampaikan kepada Bunda Maria oleh umat Katolik. Sementara
itu, benar juga bahwa banyak orang non-Katolik, setelah mempelajari
dasar-dasar kebenaran akan devosi umat Katolik kepada Maria, begitu
terpikat olehnya hingga akhirnya mereka menjadi Katolik. Kebenaran
tersebut sangat sederhana dan gamblang dan seluruhnya terkandung dalam
dua kebenaran berikut.
1. MARIA ADALAH BUNDA ALLAH.
Katolik percaya bahwa Allah tidak terikat oleh suatu kewajiban apapun
untuk memiliki seorang ibunda; Katolik percaya bahwa Ia memilih untuk
memiliki seorang ibunda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
Ia memilih untuk memperkenankan tubuh manusiawi-Nya dibentuk dalam
rahimnya.
Ia memilih untuk memperkenankan ibunda-Nya
melahirkan-Nya ke dunia sebagai seorang bayi kecil mungil. Ia memilih
untuk mengijinkan ibunda-Nya menyusui-Nya, menggendong-Nya dalam
pelukannya, melindungi-Nya dari mara bahaya , dan mengajari-Nya seperti
layaknya seorang anak diajari oleh orangtuanya: berjalan, berbicara dan
berdoa. Dengan demikian, Ia memilih untuk memberikan kepada Maria kuasa
atas Diri-Nya yang hanya dapat dinyatakan dengan cinta.. Katolik percaya
bahwa dalam memilih ibunda-Nya, Putra Allah memilih untuk memberikan
kepadanya kuasa atas kehendak-Nya, yang karena kasih senantiasa dimiliki
oleh seorang ibu yang baik bagi anaknya.
2. MARIA ADALAH BUNDA SELURUH UMAT MANUSIA.
Katolik percaya bahwa Putra Allah memilih untuk datang ke dunia melalui
seorang ibunda agar ibunda-Nya itu dapat menerima pula segenap anak
manusia yang berdosa sebagai saudara-saudari-Nya. Ia memberikan teladan
bagaimana bunda-Nya harus dihormati dan dikasihi. Ia mempersiapkan
bunda-Nya sebagai bunda seluruh umat manusia dengan memintanya untuk
menanggung segala bentuk penderitaan yang mungkin, dan dengan demikian,
mengajarkan kepadanya untuk menaruh belas kasihan pada segala bentuk
penderitaan anak-anaknya. Jika ibunda-Nya itu adalah Bunda bagi Diri-Nya
Sendiri, pastilah Ia membebaskannya dari penderitaan, oleh sebab Ia
mempunyai kuasa untuk melakukannya dan karena Ia mencintai Bunda-Nya
dengan kasih yang tak terbatas. Ia mengadakan mukjizat-Nya yang pertama
di hadapan publik atas permintaan Bunda-Nya, dan menjelang ajal-Nya, Ia
mengingatkan Bunda-Nya bahwa ia telah dipersiapkan sejak dari semula
untuk menjadi bunda bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Katolik
percaya bahwa Maria pastilah dengan antusias menolong mereka, dalam
pencobaan jiwa maupun badan, seperti layaknya seorang ibu dengan
antusias mengusahakan kesejahteraan bagi anaknya.
Dalam Gereja
Katolik, keyakinan bahwa kita bersatu dalam doa dengan yang lain
diungkapkan dalam doa kepada Bunda Maria, Bunda Yesus, dan kepada para
kudus. "Kita percaya akan persekutuan para kudus" yang berdoa bersama
kita dan bagi kita, dalam persatuan dengan Yesus Kristus .
Doa
yang indah bagi Bunda Maria dalam tradisi Katolik adalah doa Salam
Maria. Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad
pertengahan ketika Maria, Bunda Yesus, menjadi perhatian umat Kristiani
sebagai saksi terbesar atas hidup, wafat serta kebangkitan Kristus.
Bagian awal doa merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret, menurut
Injil Lukas:
Salam Maria,
penuh rahmat,
Tuhan sertamu,
Dengan perkataan tersebut, malaikat Tuhan menyatakan belas kasih Ilahi.
Tuhan akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus Kristus ke
dunia.
Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada
Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil St. Lukas :
terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu,
Kata Yesus baru ditambahkan pada abad ke 13, menjadi dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus .
Dan akhirnya, pada abad ke-15, bagian doa selanjutnya ditambahkan:
Santa Maria , bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati.
Bagian doa tersebut memohon kepada Maria, yang penuh rahmat serta dekat
dengan Putra-nya, untuk mendoakan kita orang berdosa , sekarang dan
saat ajal menjelang. Bersama dengan murid kepada siapa Yesus
mempercayakan ibunda-Nya di Kalvari dengan mengatakan "Inilah ibumu!",
kita mengakui Bunda Maria sebagai bunda kita. Bunda Maria akan
senantiasa mendekatkan kita pada Kristus. Sejak dari permulaan Bunda
Maria mengenal-Nya; ia menjadi saksi atas hidup, wafat dan kebangkitan
Kristus; tidakkah Bunda Maria akan membantu kita untuk lebih mengenal
Putra-nya dan misteri hidup-Nya? Kita mengandalkan belas kasih Bunda
Maria kepada kita seperti yang ia lakukan bagi pasangan pengantin di
Kana, di Galilea. Kita mempercayakan segala kebutuhan kita kepada Bunda
Maria.
Pada akhir abad ke-16, kebiasaan mendaraskan 150 Salam
Maria dalam suatu rangkaian doa atau perpuluhan menjadi populer di
kalangan umat Kristiani. Dalam doa-doa tersebut, peristiwa-peristiwa
hidup, wafat dan kebangkitan Yesus direnungkan. Praktek doa itu sekarang
dikenal sebagai Doa Rosario.
Bunda Maria senantiasa menjadi
teladan iman dan pelindung orang-orang Kristen yang percaya.. Ketika
Malaikat Gabriel datang kepadanya, ia percaya akan warta yang
disampaikan malaikat dan tetap teguh pada imannya tanpa ragu sedikit pun
meskipun harus melewati pencobaan gelap Kalvari. Bunda Maria
mendampingi kita juga yang adalah saudara dan saudari Putra-nya,
sepanjang ziarah kita di dunia yang penuh dengan kesulitan dan mara
bahaya.
Selama berabad-abad telah banyak umat Kristiani
mengakui bahwa doa Salam Maria merupakan sumber rahmat rohani . Setiap
orang beriman Kristiani yang bersedia mempelajari Kitab Suci secara utuh
tentu akan dapat memahami peran Maria dalam tata penyelamatan manusia.
Doa Salam Maria alinea pertama adalah salam dari Malaekat, dan salam
dari bunda Elisabeth. Dalam berdoa, kita berdoa kepada Allah , Asal Mula
dan Tujuan Hidup kita, dengan pengantaraan Kristus, dalam persekutuan
Roh Kudus. Fungsi kepengantaraan Kristus utuh, karena Ia adalah "Firman
Allah" (mewakili Allah) dan sekaligus "Yang tinggal di tengah kita"
(mewakili manusia). Dan kepengantaraan Maria dalam doa terjadi karena ia
adalah seorang manusia di antara kita. Dalam berdoa kita berdoa bersama
Maria yang menyampaikan doa-doa kita kepada Allah dengan pengantaraan
Kristus dalam persekutuan Roh Kudus . Makin rumitkah? Mudahnya, kalau
kita mencintai Anak, kita juga mencintai Ibu-Nya .
Doa yang singkat dan sederhana ini membutuhkan 15 abad untuk sampai pada bentuknya yang sekarang. Begini terjadinya:
Yang pertama mengucapkan sebagian doa itu ialah malaikat Gabriel.
Kemudian ada bukti-bukti bahwa sekurang-kurangnya sejak abad ke-6 umat
Kristen mulai mengucapkan kata-kata malaikat itu, sebagai penghormatan
bagi ibu Yesus. Kata-kata itu berbunyi: "Salam Maria, penuh rahmat,
Tuhan sertamu". Kata-kata ini mirip bahkan sama artinya dengan kata-kata
malaikat dalam Injil: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan
menyertai engkau" (Luk.1:28). Jadi waktu itu orang suka berdoa: "Salam
Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu."
Enam abad kemudian, dalam
abad ke-12, kata-kata dari Elisabet sewaktu mendapat kunjungan dari
Maria ditambahkan ke dalam doa singkat itu. Kata-kata itu berbunyi
"Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu."
Ungkapan ini menterjemahkan seruan Elisabet: "Diberkatilah engkau di
antara semua perempuan, dan diberkatilah buah rahimmu" (Luk.1:48). Maka
sejak saat itu, kurang lebih 800 tahun yang lalu, orang biasa berdoa:
"Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara
wanita, dan terpujilah buah tubuhmu. Amin." Kemudian ditambahkan lagi
kata Yesus, menjadi ".....buah tubuhmu Yesus". Dan selesailah sesudah
kurang lebih 12 abad bagian pertama dari doa "Salam Maria"
Bagian ke-2 dari doa "Salam Maria" mendapatkan bentuknya yang sekarang
dalam waktu 3 sampai 4 abad. Mulai abad ke-13, ada penambahan-penambahan
pendek. Di satu daerah orang berdoa: "... Santa Maria , doakanlah kami.
Amin". Di tempat lain orang berdoa: "..Doakanlah kami yang berdosa ini.
Amin". Dan beberapa variasi lain lagi.
Doa selengkapnya, dalam
bentuknya yang sekarang ini, baru diresmikan untuk seluruh Gereja oleh
Paus Pius V pada tahun 1568, 4 abad yang lalu. Demikianlah sejarah
singkat doa Salam Maria yang kita kenal. Ternyata sarat akan tradisi
yang suci, diucapkan ribuan kali oleh jutaan orang beriman yang
mendahului kita, yang mengungkapkan cinta mereka akan Bunda Maria dan
melalui doa ini menaruh harapannya kepada Bunda Allah.
Demikian sejarah Doa Salam Maria.
imankatholik.or,id
No comments:
Post a Comment