Sunday, September 30, 2012
BAGAIMANA BERDOA ROSARIO
Seorang teman berkelakar mengenai Rosario.. "Orang Katolik kalo meninggal di tangannya selalu dililitkan Rosario.." "Lalu?", tanyaku.. "Apakah sungguh semasa hidupnya orang yang meninggal itu berdoa Rosario?".. Semoga Rosario tidak hanya kita pegang saat kita sudah berada di dalam peti.. :), smoga tidak hanya menjadi gantungan di mobil, tidak juga hanya menjadi kalung, gelang tapi kita tidak pernah mendoakannya atau bahkan tidak tau cara berdoa Rosario..
Cara berdoa Rosario adalah sebagai berikut:
Pembukaan
* Tanda Salib Pembuka
* Aku Percaya... (Syahadat Para Rasul)
* Kemuliaan...
* Bapa Kami...
* Terpujilah...
* Salam Putri Allah Bapa, Salam Maria...
* Salam Bunda Allah Putra, Salam Maria...
* Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria...
* Kemuliaan...
* Terpujilah...
Peristiwa I (sesuaikan dengan jenis/kelompok peristiwa)
* Bapa Kami...
* Salam Maria... (10 kali)
* Kemuliaan...
* Terpujilah...
* Ya Yesus yang baik...(Doa Fatima)
Peristiwa II (sesuaikan dengan jenis/kelompok peristiwa)
(sama seperti di atas), demikian selanjutnya sampai Peristiwa V
Tanda Salib Penutup
Keterangan tambahan:
Doa Fatima
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka,
dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga,
terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin.
Salam kasih dan doa,
Deo Gratias
BAGAIMANA BERDOA ROSARIO
Seorang teman berkelakar mengenai Rosario.. "Orang Katolik kalo meninggal di tangannya selalu dililitkan Rosario.." "Lalu?", tanyaku.. "Apakah sungguh semasa hidupnya orang yang meninggal itu berdoa Rosario?".. Semoga Rosario tidak hanya kita pegang saat kita sudah berada di dalam peti.. :), smoga tidak hanya menjadi gantungan di mobil, tidak juga hanya menjadi kalung, gelang tapi kita tidak pernah mendoakannya atau bahkan tidak tau cara berdoa Rosario..
Cara berdoa Rosario adalah sebagai berikut:
Pembukaan
* Tanda Salib Pembuka
* Aku Percaya... (Syahadat Para Rasul)
* Kemuliaan...
* Bapa Kami...
* Terpujilah...
* Salam Putri Allah Bapa, Salam Maria...
* Salam Bunda Allah Putra, Salam Maria...
* Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria...
* Kemuliaan...
* Terpujilah...
Peristiwa I (sesuaikan dengan jenis/kelompok peristiwa)
* Bapa Kami...
* Salam Maria... (10 kali)
* Kemuliaan...
* Terpujilah...
* Ya Yesus yang baik...(Doa Fatima)
Peristiwa II (sesuaikan dengan jenis/kelompok peristiwa)
(sama seperti di atas), demikian selanjutnya sampai Peristiwa V
Tanda Salib Penutup
Keterangan tambahan:
Doa Fatima
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka,
dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga,
terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin.
Salam kasih dan doa,
Deo Gratias
Seorang teman berkelakar mengenai Rosario.. "Orang Katolik kalo meninggal di tangannya selalu dililitkan Rosario.." "Lalu?", tanyaku.. "Apakah sungguh semasa hidupnya orang yang meninggal itu berdoa Rosario?".. Semoga Rosario tidak hanya kita pegang saat kita sudah berada di dalam peti.. :), smoga tidak hanya menjadi gantungan di mobil, tidak juga hanya menjadi kalung, gelang tapi kita tidak pernah mendoakannya atau bahkan tidak tau cara berdoa Rosario..
Cara berdoa Rosario adalah sebagai berikut:
Pembukaan
* Tanda Salib Pembuka
* Aku Percaya... (Syahadat Para Rasul)
* Kemuliaan...
* Bapa Kami...
* Terpujilah...
* Salam Putri Allah Bapa, Salam Maria...
* Salam Bunda Allah Putra, Salam Maria...
* Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria...
* Kemuliaan...
* Terpujilah...
Peristiwa I (sesuaikan dengan jenis/kelompok peristiwa)
* Bapa Kami...
* Salam Maria... (10 kali)
* Kemuliaan...
* Terpujilah...
* Ya Yesus yang baik...(Doa Fatima)
Peristiwa II (sesuaikan dengan jenis/kelompok peristiwa)
(sama seperti di atas), demikian selanjutnya sampai Peristiwa V
Tanda Salib Penutup
Keterangan tambahan:
Doa Fatima
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka,
dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga,
terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin.
Salam kasih dan doa,
Deo Gratias
SANDARAN HIDUP
Ada sekuntum bunga yang terlihat lemah, hidup di bawah pohon pinus yang
tinggi. Bunga kecil sangat bersyukur karena ada pohon pinus yang
melindunginya, melindunginya dari angin dan hujan, setiap hari tidak
perlu mencemaskan apa-apa lagi.
Suatu hari, tiba-tiba datang sekelompok penebang, dengan mudah, mereka menebang pohon yang besar itu.
Bunga kecil itu sangat sedih, menangis terisak-isak dan berkata:
“Tuhan, semua perlindungan untukku telah hilang. dan angin yang sombong
akan bertiup membuatku tumbang, serta terpukul oleh air hujan.”
Dari jauh terdengar ada sebatang pohon yang menenangkan bunga ini
sambil berkata: “Jangan berpikir begitu, semuanya malah akan terjadi
sebaliknya. Jika tidak ada perlindungan dari pohon, maka matahari akan
menyinarimu, hutan akan memberimu kelembapan.
Badanmu yang
lemah akan bertumbuh menjadi lebih kuat, dan mahkota bungamu akan
terlihat lebih bagus di bawah sinar matahari. Dan orang-orang akan
melihatmu, dan memujimu, betapa cantiknya bunga kecil ini!”
Saudara terkasih dalam Kristus, Ketika kehilangan sebuah sandaran hidup,
kita pasti memiliki perasaan sedih dan sulit untuk merelakannya. Namun
dalam keadaan seperti itulah, kita disadarkan bahwa sebenarnya kita
memiliki berkat dan kesempatan yang tidak terbatas. Dan saat kita
mengenang saat-saat penuh perjuangan itu, kita akan terkejut saat
menyadari jejak dari pertumbuhan kita yang begitu jelas, dan juga penuh
suka cita.
Selamat Sore, Tuhan memberkati
Bunga kecil itu sangat sedih, menangis terisak-isak dan berkata: “Tuhan, semua perlindungan untukku telah hilang. dan angin yang sombong akan bertiup membuatku tumbang, serta terpukul oleh air hujan.”
Dari jauh terdengar ada sebatang pohon yang menenangkan bunga ini sambil berkata: “Jangan berpikir begitu, semuanya malah akan terjadi sebaliknya. Jika tidak ada perlindungan dari pohon, maka matahari akan menyinarimu, hutan akan memberimu kelembapan.
Badanmu yang lemah akan bertumbuh menjadi lebih kuat, dan mahkota bungamu akan terlihat lebih bagus di bawah sinar matahari. Dan orang-orang akan melihatmu, dan memujimu, betapa cantiknya bunga kecil ini!”
Saudara terkasih dalam Kristus, Ketika kehilangan sebuah sandaran hidup, kita pasti memiliki perasaan sedih dan sulit untuk merelakannya. Namun dalam keadaan seperti itulah, kita disadarkan bahwa sebenarnya kita memiliki berkat dan kesempatan yang tidak terbatas. Dan saat kita mengenang saat-saat penuh perjuangan itu, kita akan terkejut saat menyadari jejak dari pertumbuhan kita yang begitu jelas, dan juga penuh suka cita.
Selamat Sore, Tuhan memberkati
Subscribe to:
Posts (Atom)