GOSIP
Seorang penduduk desa menyebarkan berita buruk tentang seorang teman,
padahal kemudian berita itu tidak benar. Diapun datang menemui seorang
guru untuk minta nasehat.
“Agar hatimu bisa tenang,” kata guru
itu, “kamu harus mengisi sebuah tas dengan ayam, mendatangi setiap
rumah di desa, dan meletakkan sehelai bulu ayam di ambang pintu.”
Si orang desa itu melakukannya dan kembali sambil mengumumkan bahwa dia sudah melakukan tugas itu.
“Belum selesai!” seru sang Guru
“Ambil tasmu dan kumpulkan kembali setiap helai bulu yang tadi kau letakkan di ambang pintu.”
“Tapi, semua bulu itu mungkin sudah hilang tertiup angin.”
“Memang,” jawab sang guru . “Begitu pula yang terjadi dengan gosip.
Ucapan dapat dengan mudah dengan menyebar, tapi sekeras apapun usahamu,
kamu tak kan pernah bisa menghapus kembali gosip itu.”
Jadi
berhati-hatilah jika membicarakan orang lain, karena lidah layaknya
sebuat silet, yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang.
Mulailah bijak, dengan tidak bergosip dan berkata-kata sembarangan.
Selamat Pagi, Tuhan memberkati
Si orang desa itu melakukannya dan kembali sambil mengumumkan bahwa dia sudah melakukan tugas itu.
“Belum selesai!” seru sang Guru
“Ambil tasmu dan kumpulkan kembali setiap helai bulu yang tadi kau letakkan di ambang pintu.”
“Tapi, semua bulu itu mungkin sudah hilang tertiup angin.”
“Memang,” jawab sang guru . “Begitu pula yang terjadi dengan gosip. Ucapan dapat dengan mudah dengan menyebar, tapi sekeras apapun usahamu, kamu tak kan pernah bisa menghapus kembali gosip itu.”
Jadi berhati-hatilah jika membicarakan orang lain, karena lidah layaknya sebuat silet, yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang.
Mulailah bijak, dengan tidak bergosip dan berkata-kata sembarangan.
Selamat Pagi, Tuhan memberkati