PO BOX 356, 89808 BEAUFORT, SABAH.
Menaklukkan Mata Buta dengan Melukis
Pengalaman pahit dapat menghasilkan dua keadaan, yaitu: keadaan menjadi
lebih baik atau justru menjadi lebih buruk. Oleh karena pilihan ada
ditangan kita, pilihan manakah yang kita pilih? Keadaan akan menjadi
lebih baik ketika kita mulai melakukan introspeksi diri dan
menginventarisir kekuatan, kecendrungan alami, dan kemungkinan
eksplorasi potensi diri. Sebaliknya, keadaan akan menjadi lebih buruk
ketika kita memilih menyalahkan keadaan, orang lain atau siapapun yang
dapat disalahkan.
Ketra Oberlander harus menelan pil pahit di
dalam hidupnya. Ketika kariernya sebagai penulis di industri dot com
Silicon Valley harus berakhir, pada saat yang bersamaan Ketra juga
mengalami kerusakan mata parah.
Pada usia 4o tahun, Ketra
menerima kenyataan bahwa ia buta dan tidak punya pekerjaan. Apa yang
dapat dilakukan untuk mengatasi semua kesulitan ini?
Hidup
bergantung kepada suami bukanlah pilihan yang bijak, dan hal itu tidak
ada dalam kamus hidupnya. Bagaimanapun juga ia merasa harus melakukan
sesuatu untuk mengatasi keadaan ini. Lalu apa yang harus dilakukan?
Ketra Oberlander yakin bahwa pasti ada solusi terbaik yang dapat
menjadi jalan keluar bagi dirinya. Dan setelah melalui perenungan yang
dalam, ia memutuskan untuk terus berjuang melakukan sesuatu yang
berarti.
Solusi atas masalah mulai hadir ketika Ketra meminta
suaminya untuk memotret close-up bunga di halaman rumahnya. Hasil foto
ini lalu dimasukkan ke dalam komputer untuk dijadikan model lukisan bagi
Ketra Oberlander.
Lalu, Ketra memperbesar gambar bunga sampai
penuh di layar komputer dan menampilkan warna kontras yang maksimal. Hal
ini harus dilakukan Ketra, karena matanya yang rusak hanya dapat
melihat pada jarak 10 centimeter dari obejek.
Kemudian, dengan
mendekatkan wajahnya ke layar komputer, Ketra mulai meniru model bunga
ke dalam kain kanvas. Setiap kali melukis, ia harus bolak-balik
mendekatkan wajahnya ke layar dan ke kain kanvas. Hanya dengan cara
inilah ia dapat melukis sesuai objek yang dilihatnya.
Perjuangan yang melelahkan dan penuh dengan pengorbanan ini ternyata
membawa hasil yang luar biasa. Lukisan bunga Ketra disukai dan dinilai
bagus oleh teman-temannya.
Untuk lebih meyakinkan diri, bahwa
lukisannya memang bagus dan mendapat respon positif, Ketra lalu
menitipkan lukisannya pada sebuha pameran seni. Luar biasa! Bukan hanya
dikagumi oleh banyak orang, malah lukisan Ketra mendapat penghargaan.
Penghargaan yang diterimanya, menguatkan hati Ketra untuk menekuni
profesi baru, yaitu menjadi seorang pelukis. Sebuah keputusan yang benar
yang akhirnya membawa dirinya mendapat penghargaan demi penghargaan.
Kini, Ketra Oberlander diusia 47 tahun, bukan hanya sekedar seorang
pelukis handal, dia juga adalah konsultan seni dan pengusaha seni yang
terkenal. Sungguh, Ketra telah berhasil menjadikan kepahitan menjadi
kebaikan.
Menyerah terhadap keadaan bukanlah pilihan yang baik.
Justru berusaha keras mengatasi keadaan pahitlah pilihan yang paling
realistis. Walau tantangan tidak mudah dilalui, tapi kesuksesan hanya
bagi orang yang berani menghadapi kesulitan dengan keterbatasan yang
ada.
Bagaimana dengan kesulitan yang kita hadapi. Apakah kita
sudah mengatasinya dengan gagah berani sehingga menghasilkan keadaan
yang lebih baik? atau menyerah di pagi Senin ini? Mari kita melakukan
yang terbaik yang bisa kita lakukan. Disini, saat ini, sekarang juga,
tentunya ditambah lewat bantuan doa kepada Bapa di surga.
Tuhan memberkati kerja keras saudara. Amin
No comments:
Post a Comment