Sumber Gambar : Ignatius Press
”Penderitaan tanpa cinta adalah penderitaan atau neraka. Penderitaan
dengan cinta adalah pengorbanan. Cinta tidak memiliki kekuatan untuk
membunuh penderitaan atau memusnahkannya, tapi cinta memiliki kekuatan
untuk mengurangi penderitaan”—Fulton Sheen, dari buku “Life is Worth
Living”“Allah tidak memanggilku untuk menjadi sukses, melainkan Ia memanggilku untuk menjadi taat” – Beata Teresa dari Calcuta
“Kenyataannya, hanya ada satu Misa, satu Liturgi Ekaristi yang abadi, dan ini terjadi di surga selamanya… Kita tidak sekedar menghadiri Misa, kita bergabung dengan semua penghuni surga dan bumi dalam merayakan Liturgi yang abadi” – Vinny Flyn, dari Buku “7 Secrets of Eucharist”
“Manusia macam apa yg tidak akan menangis melihat Ibu Kristus dlm penderitaan sekejam itu? Putranya terluka…dan kita, pengecut, menjauh, menolak kehendak Allah. Ibuku dan Bundaku, ajarilah aku utk menjawab ‘ya’, spt engkau, yg akan membuat aku menyatukan diriku dg Yesus yg berkata kpd Bapa-Nya: non mea voluntas..(luk 22:24): bukan kehendak-Ku namun kehendak-Mu yg terjadi.” – St Josemaria Escriva; Jalan Salib; hal 33
“Bahkan sekarang ini Allah meminta kita untuk menjadi “penjaga” bagi saudara dan saudari kita (Kej 4:9) untuk membuat sebuah hubungan yang berdasarkan [sikap] saling memperhatikan satu sama lain” – Paus Benediktus XVI
“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.” – St. Paulus (Roma 2:4-5)
“Selanjutnya ketika temanmu bertanya “Dimanakah Allah?”, demi rasa cinta terhadap semua hal yang kudus, jangan menjelaskan kepadanya bahwa Allah berada di dalam hatimu, atau bahwa Allah berada di luar, di hari yang cerah. Ajaklah temanmu dalam adorasi, suruhlah ia duduk, dan tunjukklah kepada Ekaristi dan katakan “Itulah Ia”" – Marc Banres, Blogger Katolik di Amerika
No comments:
Post a Comment