PO BOX 356, 89808 BEAUFORT, SABAH.
  
 
 
 
          
        
          
        
KARENA BELAS KASIHANNYA MAKA IA MEMBERI KITA MAKAN
 
 Renungan pagi hari Selasa, 8 Januari 2013
 
 Cerita mukijizat yang terdapat dalam Injil hari ini biasanya disoroti 
pada aspek 'pergandaan roti dan ikan terhadap lima ribu orang". 
Kebanyakan dari kita akan melihat bahwa dasar dari terjadinya mukjizat 
itu adalah karena rasa lapar yang dialami oleh orang banyak. Kiranya, 
memandang kisah itu hanya pada aspek pemberian makan sama dengan 
mengurangi makna dari kisah. Jika kita membaca lebih cermat kisah "Yesus
 memberi makan lima ribu orang" (Mk 6:34-44), maka kita akan menemukan 
penyebab dasar dari mukjizat itu.
 
 Dasar dari terjadinya mukjizat itu bukanlah karena rasa lapar yang 
dialami oleh kerumunan orang banyak tetapi karena BELAS KASIHAN dari 
Yesus. Sebagaimana tertulis dalam teks: "Yesus melihat sejumlah orang 
banyak, maka tergeraklah hatinya oleh BELAS KASIHAN kepada mereka, 
karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah 
Dia mengajarkan banyak hal kepada mereka" (ay 34). Di sini dengan nyata 
Yesus menaruh belas kasihan BUKAN karena kelaparan yang terjadi di 
kalangan orang banyak, tetapi karena mereka seperti domba tanpa gembala;
 tercerai-berai, tanpa pemimpin, tanpa ada yang melindungi dan menjaga, 
kehilangan tokoh pemersatu, kehilangan semangat karena tidak ada 
pemimpin spiritual yang tepat. Dan paling fatal adalah tidak ada yang 
dapat mengenyangkan 'kelaparan' rohani mereka. Inilah sebenarnya inti 
dan dasar terjadinya pemberian makan.
 
 Karena itulah, Yesus 
tidak pertama-tama memberi mereka santapan jasmani. Ia lebih dulu 
mengajarkan kepada mereka banyak hal, Kerajaan Allah. Orang yang hidup 
pada masa Yesus ini sungguh diberkati. Mereka telah bertemu seorang yang
 mengenal kelaparan spiritual mereka dan mengenyangkan kelaparan itu. 
Mereka mendapat siraman rohani sekaligus juga makanan jasmani. Yesus 
menyadari kedua-duanya perlu untuk hidup manusia. Tetapi yang pertama 
Dia berikan adalah: SIRAMAN ROHANI.
 
 Sangat masuk akal jika pada
 pagi hari perasaan kita sejuk dan damai jika kita bisa mendengar 
SIRAMAN ROHANI dari radio, televisi, internet, atau kotbah misa. Hati 
kita merasa damai jika kita bisa membaca renungan dan doa pagi atau ikut
 serta perayaan ekaristi pagi. Kita belum makan apa-apa di pagi hari 
tetapi rasanya sudah kenyang karena Sabda Tuhan sungguh menguatkan kita.
 Hidup kita terasa diberkati untuk sepanjang hari. Ada kekuatan baru 
untuk memulai aktivitas; memasak sarapan, menyapu rumah, mempersiapkan 
anak untuk sekolah, membereskan perlengkapan untuk ke kantor dan lain 
sebagainya. Itulah yang mau disampaikan Yesus bagi kita hari ini. Semoga
 kita tidak membiarkan hati kita kelaparan akan Sabda Allah, kelaparan 
secara rohani. Carilah dahulu kerajaan Allah maka yang lainnya akan 
ditambahkannya padamu. Amen. Selamat pagi
 
 Deus Meus et Omnia
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment