PO BOX 356, 89808 BEAUFORT, SABAH.
AKU PERCAYA AKAN ROH KUDUS
683 "Tidak ada seorang pun yang dapat mengaku: 'Yesus adalah Tuhan',
selain oleh Roh Kudus" (1 Kor 12:3). Allah mengirim "Roh Putera-Nya
dalam hati kita, Roh, yang berseru: 'Abba, Bapa'" (Gal 4:6). Pengertian
iman ini hanya mungkin dalam Roh Kudus. Supaya bisa berhubungan dengan
Kristus, lebih dahulu orang harus disentuh oleh Roh Kudus. Ia datang
menemui kita dan membangkitkan iman dalam kita. Oleh Sakramen iman
pertama, yakni Pembaptisan, kehidupan yang berasal dari Bapa dan yang
dianugerahkan kepada kita dalam Putera, dilanjutkan kepada kita, atas
cara yang sangat mendalam dan pribadi, di dalam Gereja melalui Roh
Kudus:
"Pembaptisan memberi rahmat kepada kita, supaya kita
dilahirkan kembali dalam Allah Bapa oleh Putera dan dalam Roh Kudus.
Mereka yang memiliki Roh Allah, dibawa kepada Sabda, artinya kepada
Putera; tetapi Putera memperkenalkan mereka kepada Bapa, dan Bapa
menganugerahkan kepada mereka kebakaan. Jadi, tidak mungkin melihat
Putera Allah tanpa Roh, dan mendekati Bapa tanpa Putera, karena
pengetahuan tentang Bapa adalah Putera, dan pengetahuan tentang Allah
Putera terjadi dalam Roh Kudus" (Ireneus, dem. 7).
684 Melalui
rahmat-Nya, Roh Kuduslah yang pertama membangkitkan iman kita dan
mengkomunikasikan kehidupan baru. Kehidupan ini berarti "mengakui Bapa
dan Yesus Kristus" yang Ia utus (Yoh 17:3). Tetapi Roh Kuduslah yang
diwahyukan terakhir dari Pribadi-pribadi Tritunggal Maha Kudus. Santo
Gregorius dari Nasiansa, "sang teolog", menjelaskan urutan ini sebagai
hasil pedagogi ilahi yang penuh cinta:
"Perjanjian Lama mewahyukan
Bapa secara terbuka, Putera samar-samar. Perjanjian Baru mewahyukan
Putera dan memberi kepada kita tanda-tanda awal mengenai ke-Allah-an
Roh. Sekarang Roh tinggal di antara kita dan memberi kepada kita satu
pandangan yang jelas mengenai diri-Nya. Ketika orang belum mengakui
ke-Allah-an Bapa, rasanya tidak bijaksana untuk mengumumkan Putera
secara terbuka, dan ketika ke-Allah-an Putera belum diterima, maka tidak
bijaksana pula menambahkan lagi Roh Kudus sebagai beban baru, untuk
sekedar menggunakan ungkapan yang agak berani... Setelah maju dan
berkembang 'dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain', cahaya
Tritunggal akan bersinar bagi mereka yang sudah lebih matang" (or.
theol. 5,26).
No comments:
Post a Comment