SERIAL KATEKESE: MAKNA TERDALAM DARI DOA BAPA KAMI, DOA YANG SEMPURNA..
  Bagian 2: YANG ADA DI SURGA DIMULIAKANLAH NAMAMU, DATANGLAH KERAJAAN-MU, JADILAH KEHENDAKMU DI ATAS BUMI SEPERTI DI DALAM SURGA 
 Yang ada di surga: Ya, kita mempunyai seorang Bapa di surga, yang 
mengasihi kita sedemikian rupa, sehingga tak menyayangkan Anak-Nya 
sendiri untuk wafat bagi kita, supaya dosa-dosa kita diampuni dan kita 
dapat mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Nya.[4]
 
 Dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu: Ini merupakan kerinduan 
kita agar semakin banyak orang dapat mengenal Allah yang mulia dan 
kudus.[5] Dan ini juga seharusnya disertai dengan keinginan kita untuk 
dipakai Allah sebagai alat-Nya untuk memuliakan nama-Nya. “Dimuliakanlah
 nama-Mu, ya Tuhan, dalam keluargaku, pekerjaanku, perkataanku, segala 
sikapku….; Jadilah Engkau Raja dalam rumahku, pekerjaanku, studiku, 
dalam pikiran dan perbuatanku.” Ini mengingatkan kita agar kita jangan 
mencari dan mengejar kemuliaan diri sendiri dalam segala sesuatu, karena
 segala sesuatu yang ada pada diri kita sesungguhnya adalah milik Tuhan 
dan harus kita gunakan untuk kemuliaan nama Tuhan. Dan agar dalam setiap
 keputusan dan tindakan yang kita ambil, kita dapat menomorsatukan 
Tuhan, kiranya, keputusan/ tindakan apa yang terbaik yang bisa kulakukan
 untuk lebih memuliakan Tuhan?
 
 Jadilah kehendak-Mu di atas bumi
 seperti di dalam surga: Ketaatan dan penyerahan diri pada kehendak 
orang lain mensyaratkan kerendahan hati, demikian pula penyerahan diri 
yang total kepada Tuhan. Sering manusia berkeras dalam memohon sesuatu 
kepada Allah, namun di sini kita melihat, Tuhan Yesus sendiri 
mengajarkan kepada kita untuk berserah kepada Allah Bapa. Sebab Bapa 
yang Maha Pengasih mengetahui apa yang kita butuhkan dan apa yang 
terbaik bagi kita, bukan saja untuk hidup kita di dunia, tetapi untuk 
hidup kita yang ilahi di surga kelak. Ungkapan penyerahan diri yang 
total ini mengingatkan kita akan doa Yesus di Taman Getsemani, “… tetapi
 bukanlah kehendak-Ku melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Luk 
22:42). Karena ketaatan Yesus pada kehendak Bapa inilah, maka Ia 
menggenapi rencana keselamatan Allah Bapa, dengan wafat-Nya di salib dan
 kebangkitan-Nya. Semoga kitapun bisa taat dan menyerahkan diri kita 
secara total kepada Allah, sehingga kita dapat mengambil bagian dalam 
rencana keselamatan Allah bagi umat manusia.
 
 Sumber: Situs Katolisitas
 --Deo Gratias--
 
No comments:
Post a Comment